Ketum Asphurindo Anggap Kasus First Travel Sebagi Pelajaran Berharga
Kabartiga.com, Jakarta – Ketua Umum Asphurindo, Syam Resfiadi mengajak seluruh perusahaan travel penyelenggara umrah dan haji, khususnya anggota Asphurindo, untuk menjadikan kasus yang tengah membelit First Travel (FT) terkait penipuan umrah, sebagai pelajaran berharga bagi semua.
“Kasus ini adalah pelajaran berharga untuk kita, janganlah melakukan hal-hal yang sifatnya tidak normal atau diluar akal sehat kita. Lakukanlah hal-hal yang aman, nyaman dan benar sehingga kita bisa mendatangkan keberkahan dari Allah SWT,” ujar Syam kepada Kabartiga.com, Kamis (10/8/2017), di Tangerang, Banten.
Syam mengakui, beberapa anggota Asphurindo melakukan pola kerja yang mirip dengan FT. Syam mengatakan, mewakili Asosiasi, pihaknya hanya bisa memberikan nasehat, serta mengayomi anggotanya. Lebih jauh dari itu, Syam mengaku tidak memiliki wewenang yang lebih jauh.
“Kami sebagai asosias tidak bisa bertindak terlalu jauh. Kami hanya bisa mengayomi, menasehati maupun mengingatkan dan memberikan informasi kepada anggota kami. Tapi kalau sudah jauh kemasalah teknis dan pelanggaran itu adalah masalah indivitu travel itu sendiri. Sekali lagi kita hanya bisa menegaskan kepada anggota kami agar menyetop cara kerja dan pemasaran sebagaimana yang dilakukan oleh FT,” lanjutnya.
“Idealnya, kita lakukan saja hal-hal yang normal jangan takut tidak mendapatkan jamaah. Yang perlu kita ketahui sejak tahun 2006, umrah itu sudah diedukasikan sampai ketingkat RT. Berbeda dengan sebelum 2006, paling bantar orang yang tahu umrah hanya dilevel Kecamatan. Jadi tidak usah lagi menggunakan sistem marketing yang aneh-aneh, karena dengan cara konvensional pun, insya Allah kita tetap mendapatkan jamaah. Pandai-pandai sajalah kita mengaja amanah jamaah jangan dibohongi, sebab mereka itu jika sekali dibohongi, tidak akan kembali kepada anda,” tegas Syam.