Kadis PUPR Kota Bekasi Akui, Banjir di Rawalumbu Terkendala Pada Gorong-Gorong

  • Redaksi
  • 04 Desember 2017
  • 256
  • Bagikan:
Kadis PUPR Kota Bekasi Akui, Banjir di Rawalumbu Terkendala Pada Gorong-Gorong Kepala Dinas PUPR Kota Bekasi, Tri Adhiyanto Tjahyono

Kabartiga.com, Bekasi – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bekasi, Tri Adhiyanto Tjahyono mengatakan, persoalan banjir yang ada di Rawalumbu memang masih menjadi kendala pihaknya dalam mengentaskan banjir di wilayah tersebut.



Pasalnya, banjir yang menghantui warga sekitar Rawalumbu itu, menurutnya harus dibenahi dari hulu hingga ke hilir. Dinas PUPR pun sudah berupaya membenahi persoalan yang ada pada hulu kali rawalumbu tersebut, namun masih terhambat pada persoalan gorong-gorong yang ada di jembatan kosong.



“Kalau yang di Rawalumbu itu kan memang dari hulu hingga ke hilir. Di hulunya sudah kita coba membuat lubang-lubang kecil, folder dan disalurannya sudah kita turunkan DASnya (Daerah Aliran Sungai), tetapi tentunya itu masih akan ada hambatan, pertama itu di jembatan kosongnya karena levelingnya yang rendah. Kedua masih adanya gorong-gorong yang ada di jembatan kosong itu,” ungkapnya di kantor Wali Kota Bekasi, Senin (4/12/2017).



Tri menjelaskan, untuk mengatasi banjir yang ada di Rawalumbu tersebut, perlu adanya pembongkaran gorong-gorong.



“Konsep jalan toll aja sekarang sudah tidak boleh ada lagi tiang di tengah, nah seharusnya itu gorong-gorong dibongkar, kedua ditinggikan karena itu bukan jembatan melainkan itu gorong-gorong,” pungkasnya.



Tri mengakui, bahwa pembongkaran gorong-gorong tersebut sebelumnya sudah masuk kedalam perencanaan. Hanya saja, pembongkarannya pun belum terealisasi lantaran adanya prioritas pembangunan dan anggaran yang memadai.



“Kembali lagi kepada itu tadi, prioritas dan pendanaanya. Nanti kan kita lihat,” ujarnya.



Selain kendala tersebut, Tri menyebutkan pastinya akan ada dampak dari pembongkaran itu, selain macet di jalan sekitar Rawalumbu, warga diwilayah Rawalumbu Utara pun akan terendam air.



Baca : Banjir di Rawalumbu Masih dikeluhkan Warga di Reses ke-3 Winoto



“Setiap pembangunan itu pasti ada sisi dampaknya, seperti kita membangun crosing jalan toll BSK dan Sasak itu, dan LRT serta double-double track, pastikan ada dampaknya macet, cuma ya harus bersabar,” tandasnya.



Untuk membongkar gorong-gorong diwilayah jambatan kosong, Kecamatan Rawalumbu tersebut diperkirakan akan memakan anggaran APBD Kota Bekasi sebesar lebih kurang Rp 15 Miliyar.



Tri mengaku, APBD Kota Bekasi cukup untuk melakukan pembongkaran itu, hanya saja pada tahun ini belum bisa memprioritaskan aspirasi yang menjadi keluhan warga di Rawalumbu itu, lantaran ada beberapa pembangunan yang menjadi bagian Pemerintah Kota Bekasi seperti crosing jalan Tol yang saat ini sedang berlangsung.



“Kalau melihat struktur anggaran, kemampuan APBD Kota Bekasi, cukup. Tetapi kan tentunya yang harus ditangani kan juga cukup banyak. Kita di jalan toll saja ada 13 titik crosing yang harus kita selesaikan, belum juga kita punya terget untuk membuat folder-folder, satu-satu kan sudah kita selesaikan seperti IKIP pembebasan lahannya mencapai Rp 30 Miliar, pembangunan foldernya juga segitu (Rp 30 Miliar), jadi memang harus kita lakukan secara bertahap,” tutupnya. 



Disarankan untuk anda