Uyun si Pelapor Ijazah Wali Kota Bekasi Kerap Lakukan Penipuan

  • Redaksi
  • 22 Januari 2018
  • 401
  • Bagikan:
Uyun si Pelapor Ijazah Wali Kota Bekasi Kerap Lakukan Penipuan Bukti Kwitansi yang ditulis oleh Uyun

Kabartiga.com, Bekasi – Pelapor dugaan Ijazah palsu Wali Kota Bekasi, Saeful Yunus alias Uyun dikabarkan kerap melakukan aksi penipuan dengan dalih ‘pinjaman uang’.



Pemilik akun facebook bernama Saeful Yunus ini, dilaporkan Agus, salah satu korban Uyun, bahwa pada tanggal 7-15 Desember 2009, dirinya dimintai uang sebesar Rp 18 Juta untuk menjadi Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di kantor Pemerintah Kota Bekasi.



“Dia (Uyun) meminta uang ke saya untuk administrasi kedalam. Ya saya kasih Rp 18 Juta, waktu itu tanggal 7-15 Desember 2009. Itu saya kasih dua kali,” ungkapnya kepada kabartiga.com, Senin (22/1/2018).



Agus juga sempat menegur Uyun, lantaran bukti kwitansi uang tersebut ditulis sendiri dengan tangan Uyun. “Saya protes dong, kenapa kwitansinya di tulis sebagai pinjaman? Padahal dia yang minta untuk formalitas administrasi kedalam waktu itu,” bebernya.



Nasi sudah jadi bubur, apalah daya, lanjut Agus, uangnya pun lenyap dibawa oleh Uyun, yang menjanjikannya untuk menjadi TKK di Pemkot Bekasi. Selain dirinya, ada pula korban aksi 378 (penipuan) Uyun ini.



Agus menceritakan, bahwa dirinya sempat bertemu oleh salah seorang kontraktor yang juga menjadi korban Uyun. Namun ketika Uyun dihubungi untuk ditemui, yang bersangkutan mengaku sedang berada di Kabupaten Majalengka.



“Ada juga kontraktor yang ditipu sama si Uyun. Waktu itu sempat saya ingin menemuin dia, namun yang bersangkutan lagi ada di Kabupaten Majalengka. Ya, akhirnya kita laporkan dia ke Polres Metro Bekasi Kota, namun laporan kita ditolak karena bukti kwitansi bertulis pinjaman,” pungkasnya.



Agus meyakini, bukan hanya dirinya dan si kontraktor yang menjadi korban Uyun. Sebab ini bukan kali pertamanya Uyun dilaporkan, akbiat kerap melakukan penipuan.



“Pasti korbannya juga banyak. Sebab modus orang itu sering menjanjikan orang, sehingga banyak yang terbuai. Kalau di medsos gembar-gembor anti ke-dzaliman, ternyata dia sendiri yang mendzalimi orang,” tutupnya.



Disarankan untuk anda